Tazkiyatun Nufus

15 Fenomena Cinta Buta

Kamis, Desember 01, 2016





Berbicara tentang cinta buta pada pasangan suami istri yang saat ini begitu menggejala merupakan hal yang mendesak. Pasalnya, jika saja cinta buta dibiarkan dan tidak segera disadarkan, ia akan benar-benar menjerumuskan pemiliknya ke dalam lumpur dosa. Jika demikian yang terjadi, tentunya sangat mengancam masa depan pasangan suami istri. Dalam waktu dekat atau tertunda sampai tempo yang dikehendaki oleh Alloh Ta’ala, niscaya akibat buruknya akan menimpa.

Sebagai pasangan suami istri muslim, tentu kita tidak akan rela masa depan kebahagiaan rumah tangga kita sirna. Salah satu upaya menjaga masa depan kebahagiaan hidup berumah tangga kita ialah dengan menyadarkan diri terhadap buruknya akibat cinta buta. Kemudian kita upayakan hanya memiliki cinta yang tahu batas-batas mana yang berpahala dan mana yang dosa, mana yang taat dan mana yang maksiat.
Berikut ini adalah berbagai fenomena cinta buta, sebagai pelajaran agar kita tidak terjatuh kedalamnya setelah mengetahui bahayanya :

1.    Mendatangi dukun dan berbuat sihir

Diantara pasangan suami istri ada mendatangi dukun dan berbuat sihir demi menguatkan jalinan cinta mereka. Padahal perbuatan itu termasuk kekufuran atau syirik, dosa besar. Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

“bukan termasuk golongan kami siapa yang menggantungkan nasib baik buruknya kepada burung tertentu atau yang digantungkan nasibnya kepada burung tertentu, atau  yang praktik perdukunan, dan yang didatangkan ke dukun, atau yang berbuat sihir dan yang disihirkan buatnya. Dan siapa saja yang mendatangi dukun lalu ia membenarkan ucapanya, sungguh ia telah kafir terhadap syari’at yang diturunkan kepada Muhammad Shollallohu ‘alaihi wasallam.” (HR. al-Bazzar dengan sanad jayid, dishohihkan oleh al-Albani di dalam Shahihut Targhib no:3041)

2.    Membiarkan sebagian aurat terbuka

Banyak para istri yang membiarkan auratnya terbuka di hadapan laki-laki selain mahromnya. Seperti membiarkan rambutnya terlihat, bahkan tangan dan kakinya terbuka dihadapan sahabat dekat suaminya, rekan-rekan seprofesinya, atau laki-laki lainnya. Dalihnya, demi menyenangkan suami, demi menjaga perasaan sahabat suami dan lain-lain. Padahal Alloh Ta’ala telah memerintahkan kepada setiap wanita yang beriman agar menutup auratnya dengan jilbab yang sempurna. (QS. Al-Ahzab :59 dan QS. An-Nur :31)

3.    Mencukur jenggot

Banyak juga para suami yang mencukur jenggotnya samapi licin dengan dalih demi cinta istri. Sebagiamana banyak istri yang merengek meminta agar suaminya mencukur jenggotnya karena ia tidak suka laki-laki yang berjenggot. Padahal Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam justru memerintahkan agar laki-laki beriman memelihara jenggotnya dan menjaga kerpianya. Beliau Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوا اللِّحَى

Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, "Rosululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, Berbedalah dengan orang-orang musyrik, cukurlah kumis dan panjangkan jenggot.” (HR. Muslim no : 153)

4.    Merokok

Banyak para suami yang merokok dengan dalih demi cinta istri. Yang demikain sebab dimata sebagian wanita, seorang laki-laki akan nampak kejantanannya saat merokok. Jelas, ini fenomena para korban iklan rokok. Padahal merokok diuharamkan berdasarkan dalil dan kesepakan ahli medis. (Diantara dalil diharamkannya merokok ialah QS. Al-Baqarah : 195)

5.    Bertato

Bagi suami dianggap sebagai lambang kejantanan, sedangkan bagi istri dianggap sebagai keindahan dan perhiasan. Sehingga suami atau istri melakukannya dengan dalih demi cinta pasangannya, demi menjaga penampilannya. Padahal bertato, baik yang menato maupun yang ditato sama-sama dilaknat oleh Alloh Ta’ala.

6.    Sulam bibir

Semisal bertato adalah melakukan sulam bibir. Bertato dan sulam bibir sama saja, hanya beda istilah. Sehingga tatkala istri bersulam bibir dengan dalih demi cinta suami, menjaga kecantikan dan keindahan bibir, maka ia telah tersesat sebab cinta butanya. Karena bertato dilaknat oleh Alloh.
7.    Sulam alis

Sejenis bertato ialah sulam alis. Dengan mencukur habis alisnya, lalu bertato sebagai ganti alisnya, maka ia merupakan perbuatan dosa. Sebab mencukur bulu alis diharamkan, dan bertato pun diharamkan.

8.    Mengikir gigi

Termasuk fenomena cinta buta ialah perbuatan sebagian istri menjarangkan gigi mereka yang dianggap berdesakan dengan mengikirnya demi menjaga kecantiakn. Jika ia melakukannya, maka ia dilaknat oleh Alloh Ta’ala.
‘Alqamah berkata “Abdulloh (yaitu Ibnu Mas’ud) berkata: ‘Alloh melaknat wanita-wanita yang menato dan yang ditato, wanita-wanita yang mencukur bulu alisnya, dan yang menjarangkan giginya dengan mengikirnya untuk mempercantik diri dan yang mengubah ciptaan Alloh.’ Lalu sampailah hal tersebut kepada wanita dari bani Asad yang disebut Ummu Ya’qub. Ia pun mendatangi seraya berkata, “Sungguh, telah sampai kepadaku bahwa Anda telah melaknat wanita yang demikan dan demikain.’ Ibnu Mas’ud menimpali, ‘Lalu, mengapa aku tidak melaknat orang yang telah dilaknat oleh Rosululloh dan yang disebutkan didalam Al-Qur’an?!’ ” (HR. al-Bukhari :4604)

9.    Menyambung rambut

Ada sebagian istri yang demi cinta suami rela menyambung rambutnya. Apakah rambut palsu yang pasangan, sanggul pasangan, menyambung rambut perhelai, atau yang lainnya. Rosululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

 لَعَنَ اللَّهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ

“Alloh akan melaknat orang yang menyambung rambut dengan rambut lain dan orang yang yang meminta rambutnya untuk disambung .” (HR. al-Bukhari : 5589 dan Muslim : 2124)

10. Cukur model qaza’

Berbeda dengan kaum istri kyang menyambung rambut, fenomena cinta suami ialah cukur dengan model qaza’. Yaitu mencukur sebagian dan membiarkan sebagian lainnya. Seperti mencukur habis rambut kepala bagian samping kanan kiri, sementara ia biarkjan bagian tengahnya, atau ia cukur tipis seluruhnya, dengan mencukur habis bagian tertentu di sisi kanan dan kiri kepala, atau lainnya. Dan cukur rambut model Qaza’ adalah dilarang oleh Rosululloh. Abdulloh bin Umar berkata, “Aku telah mendengar Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam melarang (bercukur model) qaza’ .” (HR. al-Bukhari 5576 dan Muslim 2120)

11. Pamer kecantikan

Sebagian suami meminta istri untuk berhias demi kebanggaan dirinya dihadapan rekan-rekannya. Bahkan sebagian istri senang berdandan dan tampil dihadapan umum, termasuk dihadapan laki-laki lain bersama suaminya. Seperti saat menghadiri pesta pernikahan, saat mengunjungi kerabat suami dihari raya, dan semisalnya. Alasannya demi cinta pasangan. Maka ia telah menyalahi perintah Alloh Ta’ala dalam QS. al-Ahzab ayat 33 yang melarang wanita dari bertabarujj model jahiliyah (keluar rumah dengan dandanan)

12. Melabuhkan celana atau pakaian musbil

Sebagian suami melabuhkan celananya samapi menutupi kedua mata kakinya, atau sarungnya, atau pakaian lainnya (pelakunya disebut musbil), dengan dalih tuntutan istri agar tidak diolok-olok sesamanya atau dengan dalih celana menggantung tidak keren, dan semisalnya. Maka ia telah berbuat dosa dengan perbuatannya. Karena Rosululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam mengabarkan, bahwa Alloh Ta’ala tidak mengajak bicara mereka kelak di hari kiamat, tidak memandang mereka, tidak menyucikan mereka (dari dosa), dan bagi mereka siksaan yang pedih di akhirat. (HR. Muslim : 106)

13. Melayani bersebadan saat haid

Sungguh sangat besar dosanya istri yang melayani ajakan suami bersebadan di farji padahal ia sedang haid. Maka tidak dibolehkan seorang istri melayani suami bersebadan di farji saat ia sedang haid dengan dalih cinta suami. Hal demikian diharamkan oleh Alloh Ta’ala dan Rosululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam.

14. Melayani bersebadan pada dubur

Hal yang sama-sama diharamkan ialah melayni suami bersebadan di dubur istri dengan dalih cinta dan dengan alasan sedang haid atau tanpa alasan. Kedua perbutan tersebut diharamkan oleh Alloh Ta’ala dan Rosululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam (Dalil nomer 13 dan 14 ada dalam QS. al-Baqarah ayat 222)
Rosululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ أَتِى حَا ئِضًا أَوِ امرَأَةً فِي دُبُرِهَا أَوْ كَاهِنًا فَقَدْ كَفَرَ – بِمَا أُنزِلَ عَلَ مُحَمَّدٍ – صلى الله عليه و سلم

“Siapa saja yang menyetubuhi wanita haid, atau menyetubuhi wanita pada duburnya, atau mendatangi dukun, sungguh ia telah kafir terhadap syari’at yang diturunkan kepada Muhammad Shallallohu ‘alaihi wasallam.” (HR. at-Tirmidzi :135, dishohihkan oleh al-Albani di dalam Shahihahut Targhib no : 2433)

15. Vasektomi atau tubektomi

Yaitu memutus saluransperma pada suami, atau memutus saluran ovum pada istri, sehingga keduanya tidak berproduksi lagi, alias suami menjadi tidak bisa membuahi, dan istri tidak bisa ovulasi.
Sebagian suami melakukannya demi cinta istri. Karena menurut mereka, jika istri yang melakukannya para suami kasihan dan iba. Istri sudah susah hamil dan melahirkan, masih harus dioperasi untuk memutus jalur ovumnya. Padahal jika yang melakukan suami, maksud dan tujuan tidak ingin punya anak lagi tetap tercapai.
Sementara sebagian istri melakukannya pun juga demi cinta suami. Alasannya, jika ia yang melakukan maka suami bisa leluasa dan puas bersebadan dengannya tanpa khawatir terjadi kehamilan. Dengan dalih apapun maka perbutan seperti itu diharmakn. Sebab ia merupakn upaya mantap dalam mengahalangi kehamilan karena kekhawatiran jatuh miskin atau kekhawatiran tidak mampu memberi penghidupan anak jika hamil dan melahirkan lagi. Padahal Alloh Ta’ala melarang membunuh anak sebab kekhawatiran seperti itu (QS. al-An’am : 151, QS. al-Isra’ : 31).

Itulah sebagian dari fenomena cinta buta yang wajib dijauhi. Semoga Alloh Ta’ala memberi taufik dan hidayah kepada kita semua. Aamiin.

Ps : Merepost dari Majalah al-Mawaddah vol. 87 Ramadhan 1436 H


Ikov_Bia

You Might Also Like

0 komentar