Manhaj

Berprestasi Dihadapan Allah Ta'ala

Kamis, Desember 01, 2016





Kita lihat terkadang manusia dimata sesamanya begitu mulia, begitu agung. Punya kepandaian, kekayaan melimpah, jabatan tinggi, dan kekuasaan dimana-mana. Namun belum tentu dihadapan Allâh memiliki nilai. Sebaliknya, adakalanya seseorang begitu rendah dan hina dihadapan manusia namun disisi Allâh dia berkedudukan mulia.

Dilain sisi, setiap orang tentu sangat mendambakan menjadi yang terbaik. Pun kita sebagai seorang orang muslim sangat berambisi jadi yang terbaik. Sebagai insan yang beragama, barometer manusi terbaik tidak dinilai dari sudut pandang manusia semata, tetapi lebih dari itu terbaik karena mendapat ridha Allah.

Islam memiliki standar penilaian kebaikan seseorang secara khusus dan standar penilaian ini tidak diserahkan kepada kebanyakan seseorang. Namun Islam telah memiliki konsep yang jelas bagaimana menjadi manusia terbaik dana mengerjakan banyak jalan bagaimana bisa menjadi paling hebat dihadapan Allah. Jelas, taqwa adalah modal utama, setelah itu untuk menjadi yang terbaik bisa menjalani beberapa tips agar benar-benar menjadi terbaik dihadapan Allah. Inilah sebagian konsepnya :


  • Belajar Al-Qur’an

Ternyata allah melalui lisan Nabi-Nya Shollallohu ‘alaihi wasallam telah memberikan panduan bagaimana menjadi yang terbaik dihadapan Allah, seperti sabda beliau Shallallohu ‘alaihi wasallam :

“dari Utsman Bin ‘Affan radhiyallohu ‘anhu berkata, “Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda,
Ø®َÙŠْرُÙƒُÙ…ْ Ù…َÙ†ْ تَعَÙ„َّÙ…َ الْÙ‚ُرْآنَ ÙˆَعَÙ„َّÙ…َÙ‡ُ

‘sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.’
(HR. Bukhari)
  • Kebaikan diharap, keburukan terjaga

Berikutnya, yang terbaik dalam pandangan agama kita seperti penjelasan Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam,

“Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam berdiri dihadapan beberapa orang, lalu bersabda, “Maukah kalian aku berritahukan sebaik-baik dan seburuk-buruk orang dari kalian?” mereka terdiam, dan Nabi bertanya seperti itu tiga kali, lalu ada seseorang yang berkata : “Iya, kami mau wahai Rasululloh, beritahukanlah kepada kami sebaik-baik dan seburuk-buruk kami,”
beliau bersabda : “Sebaik-baik kalian adalah yang diharapkan kebaikannya dan sedangkan keburukannya terjaga...”
(HT. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Albani didalam Shahihul Jami’)

  • Terbaik Akhlaknya

Selain pengajaran tauhid, Islam datang dengan pengajaran dan perbaikan akhlak yang bai, hingga Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam pun pernah menyatakan,
“Sesungguhnya aku diutus oleh Alloh Ta’ala dalam rangka untuk menyempurnakaan akhlak yang baik.”
Maka tidak mengherankan jika kemudian Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam memberikan pernyataan tentang orang terbaik dari umatnya,

Ù‚َالَ رَسُولُ اللَّÙ‡ِ صَÙ„َّÙ‰ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ Ø¥ِÙ†َّ Ù…ِÙ†ْ Ø£َØ®ْÙŠَرِÙƒُÙ…ْ Ø£َØ­ْسَÙ†َÙƒُÙ…ْ Ø®ُÙ„ُÙ‚ًا
  
“Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya orang yang terbaik diantara kalian adalah yang paling baik akhlaknya.”
(HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Albani dalam Shahihul Jami’)

  • Empati, Beri Makanan
Ternyata, peduli kepada sesama dengan sekedar memberikan makanan dan minum kepada orang yang membutuhkan bisa menjadi akses menuju insan terpuji dan terbaik. Simak sabda Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam berikut :

“Sebaik-baik kalian adalah yang memberikan makanan.”
(HR. Ahmad)
  • Umur Panjang, Baik Amalnya

Umur panjang bisa menjadi tabungan kebaikan bagi kita dengan syarat umur tersebut diisi dengan ketaqwaan  dan amal shalih,

عَÙ†ْ عَبْدِ اللَّÙ‡ِ بْÙ†ِ بُسْرٍ Ø£َÙ†َّ Ø£َعْرَابِÙŠًّا Ù‚َالَ ÙŠَا رَسُولَ اللَّÙ‡ِ Ù…َÙ†ْ Ø®َÙŠْرُ النَّاسِ Ù‚َالَ Ù…َÙ†ْ Ø·َالَ عُÙ…ُرُÙ‡ُ ÙˆَØ­َسُÙ†َ عَÙ…َÙ„ُÙ‡ُ

“Dari Abdulloh bin Busr radhiyallohu ‘anhu, meriwayatakan bahwa ada seseorang Arab Badui berkata kepada Rasululloh Shallallohu ‘alahi wasallam, “Wahai Rasululloh, siapakah sebaik-baik manusia? Beliau menjawab, “Barangsiapa yang memiliki panjang umurnya dan baik amalnya.”
(HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Albani didalam Shahihut Targhib wat Tarhib)

  • Bermanfaat untuk Manusia
Berbahagialah kita yang selalu bisa menebar kebaikan dan memberi manfaat kepada orang disekitar kita. Karena, bisa menjadi tiket menjadi manusia pilihan, manusia terbaik menurut Islam
Dari Jabir radhiyallohu ‘anhu, beliau bercerita bahwa Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, “Manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lain).”
  • Segera Bayar Hutang
Masalah hutang seringkali menjadi problema bagi sebagian orang. Gara-gara hutang pun bisa mencegah kita jadi manusia terbaik. Kapan itu?

Dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu meriwayatkan dari Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam, “Sesungguhnya beliau bersabda. “Manusia terbaik diantara kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang.”
(HR. Muttafaqun ‘alaihi)
Demikianlah agama kita mengajarkan konsep menjadi manusia pilihan, hamba terbaik disisi Alloh Ta’ala. Tentu masih banyak konsep lain yang bisa mengantarkan kita menjadi manusia pilihan terbaik disisi Alloh Ta’ala. Semoga kita bisa selalu terpacu dalam kebaikan dan menjadi yang terbaik. Aamiin.
 Oleh : Ust. Kholid Syamhudi, Lc

Ikov_Bia

You Might Also Like

0 komentar