Kita
lihat terkadang manusia dimata sesamanya begitu mulia, begitu agung. Punya
kepandaian, kekayaan melimpah, jabatan tinggi, dan kekuasaan dimana-mana. Namun
belum tentu dihadapan Allâh memiliki nilai. Sebaliknya, adakalanya seseorang
begitu rendah dan hina dihadapan manusia namun disisi Allâh dia berkedudukan
mulia.
Dilain sisi, setiap orang tentu sangat mendambakan menjadi yang terbaik. Pun kita sebagai seorang orang muslim sangat berambisi jadi yang terbaik. Sebagai insan yang beragama, barometer manusi terbaik tidak dinilai dari sudut pandang manusia semata, tetapi lebih dari itu terbaik karena mendapat ridha Allah.
Islam
memiliki standar penilaian kebaikan seseorang secara khusus dan standar
penilaian ini tidak diserahkan kepada kebanyakan seseorang. Namun Islam telah
memiliki konsep yang jelas bagaimana menjadi manusia terbaik dana mengerjakan
banyak jalan bagaimana bisa menjadi paling hebat dihadapan Allah. Jelas, taqwa
adalah modal utama, setelah itu untuk menjadi yang terbaik bisa menjalani beberapa
tips agar benar-benar menjadi terbaik dihadapan Allah. Inilah sebagian
konsepnya :
- Belajar Al-Qur’an
Ternyata
allah melalui lisan Nabi-Nya Shollallohu ‘alaihi wasallam telah memberikan
panduan bagaimana menjadi yang terbaik dihadapan Allah, seperti sabda beliau
Shallallohu ‘alaihi wasallam :
“dari
Utsman Bin ‘Affan radhiyallohu ‘anhu berkata, “Nabi Shallallohu ‘alaihi
wasallam bersabda,
Ø®َÙŠْرُÙƒُÙ…ْ
Ù…َÙ†ْ تَعَÙ„َّÙ…َ الْÙ‚ُرْآنَ ÙˆَعَÙ„َّÙ…َÙ‡ُ
‘sebaik-baik
kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.’
(HR.
Bukhari)
- Kebaikan diharap, keburukan terjaga
Berikutnya,
yang terbaik dalam pandangan agama kita seperti penjelasan Rasululloh
Shallallohu ‘alaihi wasallam,
“Abu Hurairah
radhiyallohu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam berdiri
dihadapan beberapa orang, lalu bersabda, “Maukah kalian aku berritahukan
sebaik-baik dan seburuk-buruk orang dari kalian?” mereka terdiam, dan Nabi
bertanya seperti itu tiga kali, lalu ada seseorang yang berkata : “Iya, kami
mau wahai Rasululloh, beritahukanlah kepada kami sebaik-baik dan seburuk-buruk
kami,”
beliau bersabda : “Sebaik-baik kalian adalah yang diharapkan kebaikannya dan sedangkan keburukannya terjaga...”
beliau bersabda : “Sebaik-baik kalian adalah yang diharapkan kebaikannya dan sedangkan keburukannya terjaga...”
(HT.
Tirmidzi dan dishahihkan oleh Albani didalam Shahihul Jami’)
- Terbaik Akhlaknya
Selain
pengajaran tauhid, Islam datang dengan pengajaran dan perbaikan akhlak yang
bai, hingga Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam pun pernah menyatakan,
“Sesungguhnya
aku diutus oleh Alloh Ta’ala dalam rangka untuk menyempurnakaan akhlak yang
baik.”
Maka
tidak mengherankan jika kemudian Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam
memberikan pernyataan tentang orang terbaik dari umatnya,
Ù‚َالَ
رَسُولُ اللَّÙ‡ِ صَÙ„َّÙ‰ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ Ø¥ِÙ†َّ Ù…ِÙ†ْ Ø£َØ®ْÙŠَرِÙƒُÙ…ْ
Ø£َØْسَÙ†َÙƒُÙ…ْ Ø®ُÙ„ُÙ‚ًا
“Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam
bersabda, ‘Sesungguhnya orang yang terbaik diantara kalian adalah yang paling
baik akhlaknya.”
(HR.
Ahmad dan dishahihkan oleh Albani dalam Shahihul Jami’)
- Empati, Beri Makanan
Ternyata, peduli kepada sesama dengan sekedar memberikan makanan
dan minum kepada orang yang membutuhkan bisa menjadi akses menuju insan terpuji
dan terbaik. Simak sabda Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam berikut :
“Sebaik-baik
kalian adalah yang memberikan makanan.”
(HR.
Ahmad)
- Umur Panjang, Baik Amalnya
Umur
panjang bisa menjadi tabungan kebaikan bagi kita dengan syarat umur tersebut
diisi dengan ketaqwaan dan amal shalih,
عَÙ†ْ
عَبْدِ اللَّÙ‡ِ بْÙ†ِ بُسْرٍ Ø£َÙ†َّ Ø£َعْرَابِÙŠًّا Ù‚َالَ ÙŠَا رَسُولَ
اللَّÙ‡ِ Ù…َÙ†ْ Ø®َÙŠْرُ النَّاسِ Ù‚َالَ Ù…َÙ†ْ Ø·َالَ عُÙ…ُرُÙ‡ُ ÙˆَØَسُÙ†َ عَÙ…َÙ„ُÙ‡ُ
“Dari Abdulloh
bin Busr radhiyallohu ‘anhu, meriwayatakan bahwa ada seseorang Arab Badui
berkata kepada Rasululloh Shallallohu ‘alahi wasallam, “Wahai Rasululloh,
siapakah sebaik-baik manusia? Beliau menjawab, “Barangsiapa yang memiliki panjang
umurnya dan baik amalnya.”
(HR.
Tirmidzi dan dishahihkan oleh Albani didalam Shahihut Targhib wat Tarhib)
- Bermanfaat untuk Manusia
Berbahagialah kita yang selalu bisa menebar kebaikan dan memberi
manfaat kepada orang disekitar kita. Karena, bisa menjadi tiket menjadi manusia
pilihan, manusia terbaik menurut Islam
Dari Jabir radhiyallohu ‘anhu, beliau bercerita bahwa Rasululloh
Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, “Manusia terbaik adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia (lain).”
- Segera Bayar Hutang
Masalah hutang seringkali menjadi problema bagi sebagian orang.
Gara-gara hutang pun bisa mencegah kita jadi manusia terbaik. Kapan itu?
Dari Abu
Hurairah radhiyallohu ‘anhu meriwayatkan dari Rasululloh Shallallohu ‘alaihi
wasallam, “Sesungguhnya beliau bersabda. “Manusia terbaik diantara kalian
adalah yang paling baik dalam membayar hutang.”
(HR.
Muttafaqun ‘alaihi)
Demikianlah agama kita mengajarkan konsep menjadi manusia pilihan,
hamba terbaik disisi Alloh Ta’ala. Tentu masih banyak konsep lain yang bisa
mengantarkan kita menjadi manusia pilihan terbaik disisi Alloh Ta’ala. Semoga
kita bisa selalu terpacu dalam kebaikan dan menjadi yang terbaik. Aamiin.
Oleh : Ust. Kholid Syamhudi, Lc
》Ikov_Bia《
0 komentar