Untukmu, masa lalu. Izinkan aku menulis
sekali lagi segala tentang kamu. Mungkin setelah tulisan ini kubuat kamu tak
lagi sudi membacanya, tetapi tak apa. Menulis tentangmu, sudah cukup membuatku
lega meski tak kamu baca.
Aku percaya,
mengungkapkan itu melegakan.
Ada banyak hal yang tak kamu ketahui
dalam diamku.
Ada banyak pesan untukmu yang tersimpan
didalam draft pesanku. Ada banyak rahasiaku yang belum sempat kamu tahu. Juga
banyak do’a baikku yang mungkin tidak akan pernah terdengar ditelingamu.
Aku menulis ini ketika aku sedang
mersakan rindu-rindunya kepadamu. Juga aku menyadari, masih namamu yang begitu
kurindu.
Ada banyak terima kasih untukmu. Aku
tidak bisa menuliskannya satu per satu. Tapi, izinkan aku menyampaikan beberapa
kepadamu.
Terima kasih untuk pernah membuatku
merasa begitu dicintai. Terima kasih untuk pernah merindukanku yang menyebalkan
ini. Terima kasih untuk kamu yang selalu mendukungku. Terima kasih untuk
perhatianmu. Terima kasih untuk semua.
Jangan pernah meminta aku untuk membencimu,
melupakanmu —karena selamanya aku akan menolak meskipun aku mampu.
Pernah mencintaimu,
adalah anugrah bagiku.
Maaf, karena telah sempat mengecewakanmu. Maaf, telah banyak
membuatmu kesal atas banyak tingkahku. Maaf, karena telah banyak merepotkanmu
ini dan itu. Maaf, cerewetku yang selalu mengganggumu.
Maaf, karena aku telah gagal menjadi yang terbaik untukmu, menjadi
yang pantas untuk diperjuangkan olehmu. Maaf, karena ketidaksempurnaanku untuk
melengkapimu.
Kini, kita menjadi dua yang kembali asing. Jangan tanya patah
hatiku seperti apa setelah kehilanganmu.
Tapi, aku tahu ini bagian dari takdir kita. Menolakpun percuma,
bukan ?
Semua sudah terjadi. Telah sampai waktuku kehilanganmu.
Ya, satu semogaku, kemanapun semesta menuntunmu, semoga ia
mengarahkanmu kepada perempuan yang tepat untuk mendampingimu.
Kamu laki-laki yang baik, maka sudah sepantasnya kamu mendapat yang
terbaik.
Bahagialah dimanapun, juga bersama siapapun kamu.
Do’a-do’a baikku
mengantarmu diperjalananmu yang baru.
》Ikov_Bia《
0 komentar