Tazkiyatun Nufus

Empat Racun Hati

Kamis, April 13, 2017



Ketahuilah, bahwa setiap perbuatan maksiat adalah racun dan penyebab sakit atau binasanya hati. Racun itulah yang akan menimbulkan bahkan memperparah penyakit yang ada didalamnya. 

Barangsiapa yang ingin selamat dan hidup hatinya, hendaklah ia segera membersihkan hatinya dari racun-racun tersebut, kemudian menjaganya agar tidak mendatangkan racun-racun yang baru. Apabila hati seseorang melakukan suatu dosa atau kesalahan, maka segeralah menghilangkan pengaruhnya dengan taubat atau istighfar, serta melakukan amalan-amalan yang baik yang dapat menghapuskan pengaruh dosa.

Yang dimaksud racun hati, yaitu berlebihan dalam berbicara, memandang, makan, dan berlebihan dalam bergaul.
  • Berlebihan dalam bicara
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَإِذَا شَهِدَ أَمْرًا فَلْيَتَكَلَّمْ بِخَيْرٍ أَوْ لِيَسْكُتْ

“Barangsiapa beriman kepada Allaah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Muslim)

  • Berlebihan dalam makan
Allaah Ta’ala berfirman [yang artinya] :

“ . . Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
(Q.S : Al-A’raaf [07] : 31)

Orang yang banyak makan akan banyak tidur, lalai dan malas belajar, malas mengaji, dan malas beribadah kepada Allaah Ta’ala.

  • Berlebihan dalam memandang
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam berpasan kepada ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu :

يَا عَلِيُّ ! لَا تُتْبِعْ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ فَإِنَّ لَكَ الْأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الْآخِرَةُ

“Wahai ‘Ali ! janganlah engkau mengikuti satu pandangan dengan pandangan yang lainnya karena yang pertama untukmu dan yang kedua bukan untukmu.”
(HR. Abu Daud)

Memandang dan melihat sesuatu yang diharamkan, menonton televisi, film, membaca koran, majalah, dan buku-buku porno semuanya akan merusak hati, akal, dan agama seseorang.
Yang harus diperhatikan oleh setiap muslim dan muslimah bahwa acara-acara televisi dan film yang ada dan disaksikan oleh kebanyakan orang sekarang ini acaranya 90% labih adalah tontonan yang tidak bermanfaat, lebih merusak hati, dan agama.

  • Berlebihan dalam bergaul
Tentang bergaul,  Rasulullaah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda [yang artinya] :

“Seseorang itu tergantung dari agama sahabat karibnya, maka hendaklah salah seorang diantara kalian memperhatikan dengan siapa ia bersahabat karib.”
(HR. Abu Daud)

Orang yang pandai bergaul adalah orang yang bergaul dengan orang-orang yang dapat menyelamatkan dirinya dari kemurkaan dan siksa Allaah. Dia bergaul dengan orang yang shalih yang akan membawa dirinya pada ketaatan. Maka pandai-pandai lah memilih teman agar kita selamat dunia dan akhirat.

Imam Ibnul Qayyim —semoga Allaah merahmati beliau mengatakan, “Berkumpul bersama teman itu terbagi dua; salah satunya adalah berkumpul untuk kesenangan dan mengahabiskan waktu, maka hal ini bahayanya lebih besar dari manfaatnya, minimal hal ini akan merusak hati dan menyia-nyiakan waktu. Dan yang kedua berkumpul bersama mereka untuk saling bekerja sama dalam meraih kesuksesan hidup dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. 

Demikian semoga bermanfaat. Wabillahi at taufiq was sadaad.

- Disadur dari Majalah As-Sunnah ed. Ramadhan-Syawwal 1435 H –

***
Ikov_Bia

You Might Also Like

0 komentar