Journey of Love

Kehilangan

Minggu, Juni 17, 2018





Tak ada kehilangan yang tak menyenangkan, Tuan. Kehilanganmu, termasuk  ke dalamnya. Walau bukan sesuatu yang menyenangkan, setidaknya ini menenangkan. Kita berhenti saling menyakiti-disakiti. Tidak lagi bersisian, sudah kita sepakati. Tidak ada yang meninggalkan-ditinggalkan; kamu pergi, aku pergi.

Kita butuh waktu sendiri, bukan berarti tak sayang lagi. Aku setuju. Bukan tak ingin mempertahankan hanya saja memang ada yang seharusnya dilepaskan tak peduli cintaku masih bertubi-tubi, ujarku. Kamu mengangguk.

Klasiknya menurutku; ‘kamu terlalu baik untukku, bisa saja kamu dapatkan yang baiknya berkali-kali lipat melebihiku’. Logisnya menurutmu; ‘belum mampu mengijab sudah berlagak mengikat. Jika memang kamu untukku kelak, semesta akan bekerjasama menyatukan kita. Jika kamu yang dipilihkan Tuhan untukku, tentu aku tak bisa untuk mengelak. Tapi nanti, belum kini’.

Pada akhirnya yang kita mengerti saat ini, cinta tak hanya melibatkan hati tapi juga cara berfikir. Kehilangan tak selamanya menyedihkan. Bergenggaman tak selalu merasa nyaman. Bersisian pun membutuhkan ruang. Bersama tak selalu selamanya, untuk itu ‘sempat’ diciptakan.

Yang kutahu kini, setiap kita akan menemukan kepulangan. Kepadanya yang sudah dipilihkan. Terlepas itu orang lama atau orang baru, kita akan menua bersamanya dengan bahagia. Kamu dan aku atau kita dengan pasangan kita masing-masing.

Bia-chan

You Might Also Like

0 komentar